Senin, 02 Januari 2017

Tugas Kuliah Entrepreneuship

MAKALAH ENTREPRENEUSHIP
Sifat, Kepribadian, Temperamen, Watak, dan Pembawaan Wirausahawan
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Entrepreneuship



Disusun Oleh:
Kelompok VIII PBK III-C
   Jasmira Dia               : 2615119
   Tiara                         : 2615088
                                                   Armita Faradhilla      : 2615095


DosenPembimbing:
Hartono, MA

PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
2016/1438H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Salawat berangkaikan salam tak luput kami hadiahkan untuk panutan umat muslim sedunia, Rasulullah Saw contoh tauladan sekaligus orang yang mampu membawa umat muslim dari zaman jahiliah kepada zaman modernisasi seperti yang kita rasakan seperti yang kita rasakan seperti saat ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing, Bapak Hartono, MA yang telah membimbing kami dalam penyelesaian makalah ini. Terima kasih tak luput juga diucapkan kepada rekan-rekan kelompok yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari berbagai kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mohon kritik dan saran yang mendukung dari pembaca demi kemajuan kedepannya.

                                                                                    Bukittinggi,  September 2016


                                                                                                Tim Penulis






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B.     RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 1
C.     TUJUAN PENULISAN ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Teori Genetis Wirausahwan .......................................................................... 3
B.     Teori Sosial Wirausahawan ........................................................................... 3
C.     Teori Ekologis, Kepribadian dan Pembawaan .............................................. 5
D.    Sifat Yang Harus Dimiliki Wirausahawan .................................................... 5
E.     Kepribadian Wirausahawan .......................................................................... 8
F.      Temperamen, dan Watak Wirausahawan ...................................................... 9
G.    Pembawaaan dan Kewirausahawan .............................................................. 9
BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN ...................................................................................... 11
B.     SARAN .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Wirausahawan adalah orang yang berani dalam melakukan suatu usaha melalui skill dan kemampuan yang dimilikinya. Diera globalisasi sekarang tidak dipungkiri bahwa dunia sangat membutuhkan wirausahawan-wirausahawan yang inovatif dan produktif dalam setiap bidang usaha yag digelutinya. Apalagi dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini, dunia pasar sangat bersaing secara bebas, maka dari itu skill dan kemampuan seorang wirausahawan sangat menentukan apakah usaha yang digelutinya tersebut akan dapat bersaing di pasar ataupun tidak sama sekali.
Untuk mencapai hal diatas, maka sangat diperlukan sekali seorag wirausahawan yang memiliki skill yang baik sehingga mantap dalam menghadapi MEA dan pasar bebas. Dalam proses mencapai tujuan menjadi wirausahawan yang sukses tersebut, maka diperlukan pemahaman untuk menjadi wirausahawan ini, baik pemahaman afektif, kognitif, dan psikomotor. Hal tersebut dapat dimulai denga mengetahui teori tentang kewirausahawan, kepribadian, watak dan temperamen seorang wirausahawa yag sukses.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalah ini yang akan dibahas dalam makalah ini.

B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini ialah:
1.      Bagaimanaktah teori genetis, sosial, ekologi, kepribadian, dan pembawaan wirausaha?
2.      Bagaimanakah sifat yang seharusnya dimiliki seorang wirausaha?
3.      Bagaimanakah kepribadian, temperamen, dan watak dari wirausahawan?
4.      Bagaimnakah konsep dari pembawaan dan kewirausahaan?

C.     TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini ialah:
1.      Pembaca dapat memahami teori genetis, sosial, ekologi, kepribadian, dan pembawaan seorang wirausaha
2.      Pembaca dapat memahami sifat yang seharusnya dimiliki seorang wirausaha
3.      Pembaca dapat memahami kepribadian, temperamen, dan watak dari wirausahawa
4.      Pembaca dapat memahami konsep dari pembawaan dan kewirausahawan














BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teori Kewirausahaan
1.      Teori Genetis
Pendekatan yang berpendapat bahwa wirausaha itu tidak dihasilkan, akan tetapi dilahirkan (leader are born). Seseorang hanya akan menjadi wirausahawan yang efektif karena ia dilahirkan dengan bakat-bakat alami yang luar biasa yang diwarisi dari keluarganya. Menurut pandangan pendekatan ini apabila seseorang sudah "ditakdirkan" menjadi seorang pemimpin, terlepas dari perjalanan hidup yang bersangkutan, akan timbul situasi yang menempatkan orang yang bersangkutan tampil menjadi pemimpin dan akan menjadi efekif dalam menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinannya.
 Dalam menjalankan kepemimpinannya tidak diperlukan teori dan ilmu kepemimpinan, tanpa menjalani pelatihan dan pendidikan sebelumnya. Seorang diangkat menjadi pemimpin karena keturunan bukan dibuat (pendekatan hereditas - turun temurun). Sebagai contoh pemimpin-pemimpin dunia yang keberadaan dan kegiatan kepemimpinannya karena factor keturunan seperti: Kaisar Hirohito, Napoleon Bonaparte, Gamal Abdul Naser, Hitler dan sebagainya. Bagi penganut pendekatan ini berpendapat bahwa seseorang yang tidak ditakdirkan menjadi pemimpin, walaupun banyak kesempatan yang dimanfaatkan dalam upaya menumbuhkan efekivitas  kepemimpinannya, yang bersangkutan tidak akan pernah menjadi pemimpin yang efektif.
2.      Teori Sosial
Pendekatan yang kedua yang memandang bahwa pemimpin itu dibentuk dan dipersiapkan (leader are made). Menurut pendekatan ini efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan dipersiapkan. Dengan mendapatkan kesempatan yang luas melalui berbagai kegiatan pendidikan dan latihan kepemimpinan yang terarah dan intensif, seseorang dapat menumbuhkan dan mengembangan efekti!itas kepemimpinannya.
Dengan mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan efektivitas kepemimpinan, ciri-ciri kepemimpinan, gaya kepemimpihan, fungsi-fungsi dan peranan seorang pemimpin maka pada saatnya nanti seseorang akan memperoleh kemampuan dan kesiapan untuk tampil sebagai seorang pemimpin yang cocok dengan karakteristik dirinva. Perkembangan selanjutnya menekankan bahwa seorang pemimpin itu disiapkan. Selain bakat dan sifat dasar yang dimiliki untuk mencapai efeKivitas kepemimpinannya, kepemimpinan dapat dikembangkan melalui pendidikan dan latihan.
Seseorang yang tidak memiliki sifat yang cocok dengan kepemimpinan tidak dapat diharapkan jadi pemimpin yang baik, tetapi dengan belajar seseorang dapat mempelajari dan memperbaiki sifat dan bakat yang dimilikl secara terbatas itu. Kekuasaan legitimasi dapat membantu menjalankan kepemimpinan, tetapi tidak dengan sendirinya menjadikan pemiliknya pemimpin sebelum dia diakui sepenuh hati oleh pengikutnya. Pemimpin yang dilahirkan sangat induvidualistik karena faktor: karisma, wahyu, kekuasaan keturunan (anak raja) Dari kedua pendekatan tersebut tidak sepenuhnya betul dan juga tidak sepenuhnya salah. Hal tersebut dibutikan oleh banyaknya penyelidikan yang dilakukan oleh ilmuwan maupun praktisi yang tidak mendukung salah satu diantara dua pandangan tersebui secara ekstrim. Menurut pandangan ilmiah baru, merujuk pada pandangan yang berpihak salah satu titik yang terletak diantara ke dua pandangan yang ellstrim tersebut.


3.      Teori Ekologis atau Sintesis
Pendekatan yang tidak mendukung dikotomi pandangan tentang asal usul pimpinan. Banyak penyelidikan ilmiah telah dilakukan, namun tidak seluruh mendukung pendekatan yang ekstrim tersebut di atas. Oleh karena itu sebagai reaksi terhadap kemunculan ke dua teori tersebut munculnya teorl ekologis atau sintesis. Dalam pendekatan teori ekologis, seseorang akan sukses menjadi pemimpin, bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan tuntutan lingkungan/ekologisnya. Kesimpulan bahwa seseorang dapat menduduki jabatan pemimpin karena :
1. Penunjukkan / penetapan
2. Warisan
3. Kelebihan dan kualitas
4. Tuntutan situasi[1]

B.     Sifat-Sifat Yang Harus dimiliki Kewirausahaan
Ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, antara lain:
1.      Motif berprestasi tinggi
Para ahli berpendaat bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi. Ada dua indikator dalam motivasi berprestasi, yaitu kemampuan dan usaha. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:
a.       Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan yang timbul pada dirinya
b.      Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan
c.       Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi
d.      Berani mengahadapi risiko dengan penuh perhitungan
e.       Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.
2.      Memiliki perspektif masa depan
Seorang wirausahawan hendaknya mampu menatap masa dengan lebih optimis. Melihat kedepan dengan berpikir dan berusaha, usaha memafaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan masa depan. Sebab memiliki pandangan jauh ke masa depan, maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada.[2]
3.      Percaya Diri 
Percaya diri bermakna kepercayaan (keteguhan), ketidaktergantungan, kepribadian mantap, optimisme
4.      Berorientasi pada tugas dan hasil
Hal ini bermakna kebutuhan atau haus akan prestasi, berorientasi laba atau hasil, tekun dan tabah, tekad,kerja keras motivasi, energik penuh inisiatif
5.      Pengambil resiko
Seorang wirausahawan mampu mengambil resiko, suka pada tantangan
6.      Kepemimpinan
Wirausahawan juga mesti mampu meminpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik
7.      Keoorisinilan 
Sejatinya seorang wirausaha memiliki sifat yang inovatif, kreatif, fleksibel, banyak sumber, serba bisa mengetahui banyak


Ordway Tead mengemukakan sepuluh sifat kepemimpinan sebagai  berikut : (Kartini Kartono 1983: 37)
1.      Energi jasmaniah dan mental, Seorang pemimpin memiliki daya tahan keuletan, kekuatan yang luar biasa seperti tidak akan pernah habis. Demikian pula semangat, juga motivasi kerja, disiplin, kesabaran, daya tahan batin, kemauan yang luar biasa untuk mengatasi semua permasalahan yang dihadapi.
2.      Kesadaran akan tujuan dan arah, la memiliki keyakinan teguh akan kebenaran dan kegunaan dalam mencapai tujuan yang terarah.
3.      Antusiasme, Dia yakin bahwa tujuan yang hendak dicapai akan memberikan harapan sukses dan membangkitkan semangat optimisme dalam bekerja.
4.      Keramahan dan kecintaan, Sifat ramah mempunyai kebaikan dalam mempengaruhi orang lain sehingga menimbulkan kasih sayang, simpati yang tulus, diikuti dengan kesediaan berkorban untuk mencapai kesuksesan perusahaan.
5.      Integritas, Seorang pemimpin mempunyai perasaan sejiwa dan senasib sepenangungan dengan para karyawannya dalam menjalankan perusahaan. Integritas pribadi dan rumah tangga pemimpin merupakan tauladan yang dapat dicontoh oleh karyawannya.
6.      Penguasaan teknis, Agar pemimpin mempunyai wibawa terhadap bawahan maka dia harus menguasai sesuatu pengetahuan atau keterampilan teknis.
7.      Ketegasan dalam mengambil keputusan, Dia harus memiliki kecerdasan dalam mengambil keputusan sehingga dia mampu meyakinkan bawahan, dan mendukung kebijakan yang telah diambil dalam pelaksanaannya.
8.      Kecerdasan, Seorang pemimpin harus mampu melihat dan memahami sebab dan akibat dari suatu gejala, cepat menemukan jalan keluar dan mengatasi kesulitan dengan cara yang efektif.
9.      Keterampilan mengajar, Seorang pemimpin atau wirausaha adalah seorang guru yang mampu mendidik, mengarahkan, memotivasi karyawannya untuk berbuat sesuatu yang menguntungkan perusahaan. Dia harus mengatur pelatihan-pelatihan, mengawasi pekerjaan rutin sehari-hari dan mengevaluasi pekerjaan karyawan.
10.  Kepercayaan, Jika seorang pemimpin disenangi oleh bawahan maka akan muncul kepercayaan terhadap dirinya.[3] 



C.     Kepribadian, Temperamen dan Watak Wirausahawan
Sembilan  Tipe Kepribadian wirausaha antara lain:
1.      The Improver
Seorang wirausahawaan memiliki kepribadian ini ketika menjalankan bisnis dengan menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki
2.      The Advisor
Tipe kepribadian wirausaha seperti ini bersedia memberikan bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya
3.       The Superstar
Inilah wirausaha yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi tinggi dari Sang CEO Superstar
4.      The Artist
Kepribadian wirausaha seperti ini biasanya senang menyendiri tapi memiliki kreativitas yang tinggi.
5.      The Visionary
Ini berarti bahwa sebuah usaha yang dibangun oleh seorang visioner biasanya berdasarkan visi masa depan dan pemikiran pendirinya.
6.      The Analyst
Bermakna bahwa jika kita menjalankan bisnis sebagai seorang analis, perusahaan kita biasanya memfokuskan pada penyelesaian masalah dalam suatu cara sistematis.
7.      The Fireball
Sebuah usaha yang dimiliki oleh si Bola Api ini biasanya dioperasikan dengan penuh hidup, energi dan optimisme.
8.      The Hero
Bermakna bahwa kita memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam memimpin dunia dan bisnis kita melalui segala macam tantangan
9.      The Healer
Jika kita adalah seorang 'penyembuh', kita bersifat pengasuh dan penjaga keharmonisan dalam usaha kita

Temperamen/Watak yang melekat pada seorang wirausaha adalah :
1.      Keyakinan, kemandirian, individualitas dan optimisme
2.      Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif
3.      Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan menyukai tantangan
4.      Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik
5.      Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6.      Pandangan ke depan perspektif[4]


D.    Pembawaan dan Kewirausahaan
Sebagaimana dalam teori kewirausahaan, yaitu teori genetis, teori ini mengatakan bahwa wirausahawan dapat sukses karena adanya keturunan atau darah wirausaha. Dalam situasi dan kondisi apapun, dalam keadaan bagaimanapun serta ditempatkan dimanapun, sekali waktu akan muncul juga sebagai wirausahawan. Penelitian yang dilakukan oleh McClelland (1961) di Amerika serikat menunjukkan bahwa 50% pengusaha yang menjadi sampel penilitannya (diambil secara acak) berasal dari keluarga pengusaha (Muhandri, 2002). Hal yang sama juga terjadi dalam penelitian Sulasmi (1989) terhadap 22 orang pengusaha wanita di Bandung, menunjukkan bahwa 55% pengusaa tersebut memiliki keluarga pengusaha (orang tua, suami, atau saudara pengusaha).
Perkembangan yang terjadi di masyarakat Indonesia menyebutkan bahwa wirausahawan yang sukses pasti (probabilitas suksesnya tinggi) adalah dari golongan keturunan Cina, sedangkan dari kalangan pri bumi probabilitas suksesnya relatif rendah. Hal ini terjadi karena bangsaCina merupakan bangsa yang secara turun temurun mempunyai jiwa wirausaha yang tinggi. Bangsa ini sangat kreatif dan inovatif, sehingga mampu melihat peluang-peluang usaha yang mendatangkan banyak uang. Setiap aktifitas disikapi secara positif untuk menjadi peluang usaha yang dapat menghidupi. Selain itu bagsa Cina mampu melihat peluang, tetapi juga mempunyai kemampuan yang hebat dalam perencanaan keuangan.[5]











BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dalam ilmu kewirausahaan sendiri, ada beberapa teori yang kita kenal diantarnya, teori genetis yang merupakan teori yang beranggapan bahwa  seorang wirausahawan dilahirkan dari pembawaan keluarganya, teori sosial yang beranggapan bahwa serang wirausahawan itu dibentuk atau lahir dari pengaruh sosial, teori selanjutnya yang dikenal dengan teori ekologis beranggapan bahwa seorang wirausahwan itu lahir dari bakat-bakat yang dibawa sejak lahir (berasal dari keluarga) dan didukung oleh lingkungan sosialnya (gabungan dari teori genetis dan sosial).
Dari penjelasan diatas, juga dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang wirausahawan yang baik (sukses) ada beberapa hal yang patut kita pahami, mulai dari sikap, pengetahuan, sampai kemampuan psikomotoriknya. Ada beberapa hal sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan, mulai dari sikap percya diri yang tinggi sampai keberanian untuk menanggung risiko yang telah diambil.

B.     SARAN
Untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses dalam menghadapi persaingan pasar, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu konsep dasar dari wirausahawan itu sendiri, mulai dari memahami teorinya, sifat yang mesti dimiliki sebagai seorang wirausaha, serta bagaimana seharusnya kita bersikap, dalam menghadapi interaksi dengan bawahan, baik temperamen maupun kepribadian kita sendiri.






DAFTAR KEPUSTAKAAN

Winardi.2003. Entreprueneur dan entrepreneurship. Jakarta : prenada media.
Hamdani. 2010. Entrepreneurship. Jakarta : starbooks.
Fahmi, Irham. 2013. Kewirausahaan teori kasus dan solusi. Bandung : alfabeta
Staff UNY, Modul Kepemimpinan II, hal 20-22
http://globallavebookkx.blogspot.co.id/2013/10/menentukan-jenis-usaha-berdasarkan.html?m=1




[1] Staff UNY, Modul Kepemimpinan II, hal 20-22
[2]Hamdani,M, Entrepreneuship, (Jakarta: PT Buku Kita, 2010), hal.51-53
[3] Irham Fahmi, kewirausahaan teori kasus dan solusi, (Bandung : Alfabeta, 2013) hal, 22-25
[4] Winardi, Entrepreneur dan entrepreneurship, (jakarta : prenada media, 2003), hal, 42
[5] http://globallavebookkx.blogspot.co.id/2013/10/menentukan-jenis-usaha-berdasarkan.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar