MAKALAH
ENTREPRENEUSHIP
Sifat, Kepribadian, Temperamen,
Watak, dan Pembawaan Wirausahawan
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah
Entrepreneuship
Disusun Oleh:
Kelompok VIII PBK III-C
Jasmira Dia :
2615119
Tiara :
2615088
Armita Faradhilla : 2615095
DosenPembimbing:
Hartono, MA
PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
2016/1438H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat
rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Salawat berangkaikan salam tak luput kami hadiahkan untuk panutan umat muslim
sedunia, Rasulullah Saw contoh tauladan sekaligus orang yang mampu membawa umat
muslim dari zaman jahiliah kepada zaman modernisasi seperti yang kita rasakan
seperti yang kita rasakan seperti saat ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing, Bapak Hartono,
MA yang telah membimbing kami dalam penyelesaian makalah ini. Terima kasih tak
luput juga diucapkan kepada rekan-rekan kelompok yang telah berpartisipasi
dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput
dari berbagai kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mohon
kritik dan saran yang mendukung dari pembaca demi kemajuan kedepannya.
Bukittinggi, September 2016
Tim
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B.
RUMUSAN MASALAH
............................................................................. 1
C.
TUJUAN
PENULISAN ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Teori Genetis
Wirausahwan .......................................................................... 3
B.
Teori Sosial
Wirausahawan ........................................................................... 3
C.
Teori Ekologis,
Kepribadian dan Pembawaan .............................................. 5
D.
Sifat Yang
Harus Dimiliki Wirausahawan .................................................... 5
E.
Kepribadian
Wirausahawan .......................................................................... 8
F.
Temperamen, dan
Watak Wirausahawan ...................................................... 9
G.
Pembawaaan dan
Kewirausahawan .............................................................. 9
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN ...................................................................................... 11
B.
SARAN .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Wirausahawan
adalah orang yang berani dalam melakukan suatu usaha melalui skill dan
kemampuan yang dimilikinya. Diera globalisasi sekarang tidak dipungkiri bahwa
dunia sangat membutuhkan wirausahawan-wirausahawan yang inovatif dan produktif
dalam setiap bidang usaha yag digelutinya. Apalagi dengan adanya Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) saat ini, dunia pasar sangat bersaing secara bebas, maka
dari itu skill dan kemampuan seorang wirausahawan sangat menentukan apakah usaha
yang digelutinya tersebut akan dapat bersaing di pasar ataupun tidak sama
sekali.
Untuk
mencapai hal diatas, maka sangat diperlukan sekali seorag wirausahawan yang
memiliki skill yang baik sehingga mantap dalam menghadapi MEA dan pasar bebas.
Dalam proses mencapai tujuan menjadi wirausahawan yang sukses tersebut, maka
diperlukan pemahaman untuk menjadi wirausahawan ini, baik pemahaman afektif,
kognitif, dan psikomotor. Hal tersebut dapat dimulai denga mengetahui teori
tentang kewirausahawan, kepribadian, watak dan temperamen seorang wirausahawa
yag sukses.
Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalah ini
yang akan dibahas dalam makalah ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun
rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini ialah:
1. Bagaimanaktah
teori genetis, sosial, ekologi, kepribadian, dan pembawaan wirausaha?
2. Bagaimanakah
sifat yang seharusnya dimiliki seorang wirausaha?
3. Bagaimanakah
kepribadian, temperamen, dan watak dari wirausahawan?
4. Bagaimnakah
konsep dari pembawaan dan kewirausahaan?
C.
TUJUAN PENULISAN
Adapun
tujuan penulisan dari makalah ini ialah:
1. Pembaca
dapat memahami teori genetis, sosial, ekologi, kepribadian, dan pembawaan
seorang wirausaha
2. Pembaca
dapat memahami sifat yang seharusnya dimiliki seorang wirausaha
3. Pembaca
dapat memahami kepribadian, temperamen, dan watak dari wirausahawa
4. Pembaca
dapat memahami konsep dari pembawaan dan kewirausahawan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Teori Kewirausahaan
1.
Teori Genetis
Pendekatan
yang berpendapat bahwa wirausaha itu tidak dihasilkan, akan tetapi dilahirkan
(leader are born). Seseorang hanya akan menjadi wirausahawan yang efektif
karena ia dilahirkan dengan bakat-bakat alami yang luar biasa yang diwarisi
dari keluarganya. Menurut pandangan pendekatan ini apabila seseorang sudah
"ditakdirkan" menjadi seorang pemimpin, terlepas dari perjalanan
hidup yang bersangkutan, akan timbul situasi yang menempatkan orang yang
bersangkutan tampil menjadi pemimpin dan akan menjadi efekif dalam menjalankan
fungsi-fungsi kepemimpinannya.
Dalam menjalankan kepemimpinannya tidak
diperlukan teori dan ilmu kepemimpinan, tanpa menjalani pelatihan dan
pendidikan sebelumnya. Seorang diangkat menjadi pemimpin karena keturunan bukan
dibuat (pendekatan hereditas - turun temurun). Sebagai contoh pemimpin-pemimpin
dunia yang keberadaan dan kegiatan kepemimpinannya karena factor keturunan
seperti: Kaisar Hirohito, Napoleon Bonaparte, Gamal Abdul Naser, Hitler dan
sebagainya. Bagi penganut pendekatan ini berpendapat bahwa seseorang yang tidak
ditakdirkan menjadi pemimpin, walaupun banyak kesempatan yang dimanfaatkan
dalam upaya menumbuhkan efekivitas
kepemimpinannya, yang bersangkutan tidak akan pernah menjadi pemimpin
yang efektif.
2.
Teori Sosial
Pendekatan
yang kedua yang memandang bahwa pemimpin itu dibentuk dan dipersiapkan (leader
are made). Menurut pendekatan ini efektivitas kepemimpinan seseorang dapat
dibentuk dan dipersiapkan. Dengan mendapatkan kesempatan yang luas melalui
berbagai kegiatan pendidikan dan latihan kepemimpinan yang terarah dan
intensif, seseorang dapat menumbuhkan dan mengembangan efekti!itas
kepemimpinannya.
Dengan
mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan efektivitas kepemimpinan, ciri-ciri
kepemimpinan, gaya kepemimpihan, fungsi-fungsi dan peranan seorang pemimpin maka
pada saatnya nanti seseorang akan memperoleh kemampuan dan kesiapan untuk
tampil sebagai seorang pemimpin yang cocok dengan karakteristik dirinva.
Perkembangan selanjutnya menekankan bahwa seorang pemimpin itu disiapkan.
Selain bakat dan sifat dasar yang dimiliki untuk mencapai efeKivitas
kepemimpinannya, kepemimpinan dapat dikembangkan melalui pendidikan dan
latihan.
Seseorang
yang tidak memiliki sifat yang cocok dengan kepemimpinan tidak dapat diharapkan
jadi pemimpin yang baik, tetapi dengan belajar seseorang dapat mempelajari dan
memperbaiki sifat dan bakat yang dimilikl secara terbatas itu. Kekuasaan
legitimasi dapat membantu menjalankan kepemimpinan, tetapi tidak dengan
sendirinya menjadikan pemiliknya pemimpin sebelum dia diakui sepenuh hati oleh
pengikutnya. Pemimpin yang dilahirkan sangat induvidualistik karena faktor:
karisma, wahyu, kekuasaan keturunan (anak raja) Dari kedua pendekatan tersebut
tidak sepenuhnya betul dan juga tidak sepenuhnya salah. Hal tersebut dibutikan
oleh banyaknya penyelidikan yang dilakukan oleh ilmuwan maupun praktisi yang
tidak mendukung salah satu diantara dua pandangan tersebui secara ekstrim.
Menurut pandangan ilmiah baru, merujuk pada pandangan yang berpihak salah satu
titik yang terletak diantara ke dua pandangan yang ellstrim tersebut.
3.
Teori Ekologis atau Sintesis
Pendekatan
yang tidak mendukung dikotomi pandangan tentang asal usul pimpinan. Banyak
penyelidikan ilmiah telah dilakukan, namun tidak seluruh mendukung pendekatan
yang ekstrim tersebut di atas. Oleh karena itu sebagai reaksi terhadap
kemunculan ke dua teori tersebut munculnya teorl ekologis atau sintesis. Dalam
pendekatan teori ekologis, seseorang akan sukses menjadi pemimpin, bila sejak
lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini
sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan
tuntutan lingkungan/ekologisnya. Kesimpulan bahwa seseorang dapat menduduki
jabatan pemimpin karena :
1.
Penunjukkan / penetapan
2. Warisan
3. Kelebihan dan
kualitas
4.
Tuntutan situasi[1]
B. Sifat-Sifat
Yang Harus dimiliki Kewirausahaan
Ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha, antara lain:
1.
Motif berprestasi tinggi
Para
ahli berpendaat bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif
tertentu, yaitu motif berprestasi. Ada dua indikator dalam motivasi
berprestasi, yaitu kemampuan dan usaha. Wirausaha yang memiliki motif
berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:
a.
Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan
persoalan yang timbul pada dirinya
b.
Selalu memerlukan umpan balik yang
segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan
c.
Memiliki tanggung jawab personal yang
tinggi
d.
Berani mengahadapi risiko dengan penuh
perhitungan
e.
Menyukai tantangan dan melihat tantangan
secara seimbang.
2.
Memiliki perspektif masa depan
Seorang
wirausahawan hendaknya mampu menatap masa dengan lebih optimis. Melihat kedepan
dengan berpikir dan berusaha, usaha memafaatkan peluang dengan penuh
perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki
perspektif dan pandangan masa depan. Sebab memiliki pandangan jauh ke masa
depan, maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah
ada.[2]
3.
Percaya Diri
Percaya diri
bermakna kepercayaan (keteguhan), ketidaktergantungan, kepribadian mantap,
optimisme
4.
Berorientasi pada tugas dan hasil
Hal ini
bermakna kebutuhan atau haus akan prestasi, berorientasi laba atau hasil, tekun
dan tabah, tekad,kerja keras motivasi, energik penuh inisiatif
5.
Pengambil resiko
Seorang
wirausahawan mampu mengambil resiko, suka pada tantangan
6.
Kepemimpinan
Wirausahawan
juga mesti mampu meminpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran
dan kritik
7.
Keoorisinilan
Sejatinya seorang
wirausaha memiliki sifat yang inovatif, kreatif, fleksibel, banyak sumber, serba
bisa mengetahui banyak
Ordway Tead mengemukakan sepuluh sifat kepemimpinan
sebagai berikut : (Kartini Kartono 1983: 37)
1.
Energi jasmaniah dan mental, Seorang
pemimpin memiliki daya tahan keuletan, kekuatan yang luar biasa seperti tidak
akan pernah habis. Demikian pula semangat, juga motivasi kerja, disiplin, kesabaran, daya tahan batin,
kemauan yang luar biasa untuk mengatasi semua permasalahan yang dihadapi.
2.
Kesadaran akan tujuan dan arah, la memiliki keyakinan teguh akan kebenaran dan
kegunaan dalam mencapai tujuan yang terarah.
3.
Antusiasme, Dia yakin bahwa tujuan yang hendak dicapai akan memberikan
harapan sukses dan membangkitkan semangat optimisme dalam bekerja.
4.
Keramahan dan kecintaan, Sifat ramah mempunyai kebaikan dalam
mempengaruhi orang lain sehingga menimbulkan kasih sayang, simpati yang tulus,
diikuti dengan kesediaan berkorban untuk mencapai kesuksesan perusahaan.
5.
Integritas, Seorang pemimpin mempunyai perasaan sejiwa dan senasib
sepenangungan dengan para karyawannya dalam menjalankan perusahaan. Integritas
pribadi dan rumah tangga pemimpin merupakan tauladan yang dapat dicontoh oleh
karyawannya.
6.
Penguasaan teknis, Agar pemimpin mempunyai wibawa terhadap bawahan
maka dia harus menguasai sesuatu pengetahuan atau keterampilan teknis.
7.
Ketegasan dalam mengambil keputusan, Dia harus memiliki kecerdasan
dalam mengambil keputusan sehingga dia mampu meyakinkan bawahan, dan mendukung
kebijakan yang telah diambil dalam pelaksanaannya.
8.
Kecerdasan, Seorang pemimpin harus mampu melihat dan memahami sebab
dan akibat dari suatu gejala, cepat menemukan jalan keluar dan mengatasi
kesulitan dengan cara yang efektif.
9.
Keterampilan mengajar, Seorang pemimpin atau wirausaha adalah seorang
guru yang mampu mendidik, mengarahkan, memotivasi karyawannya untuk berbuat
sesuatu yang menguntungkan perusahaan. Dia harus mengatur pelatihan-pelatihan,
mengawasi pekerjaan rutin sehari-hari dan mengevaluasi pekerjaan karyawan.
10. Kepercayaan, Jika seorang pemimpin disenangi oleh
bawahan maka akan muncul kepercayaan terhadap dirinya.[3]
C. Kepribadian,
Temperamen dan Watak Wirausahawan
Sembilan Tipe Kepribadian wirausaha antara lain:
1.
The Improver
Seorang wirausahawaan memiliki kepribadian ini ketika menjalankan bisnis
dengan menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki
2.
The Advisor
Tipe kepribadian wirausaha seperti ini bersedia memberikan bantuan dan
saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya
3.
The Superstar
Inilah wirausaha yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi tinggi
dari Sang CEO Superstar
4.
The Artist
Kepribadian wirausaha seperti ini biasanya senang menyendiri tapi memiliki
kreativitas yang tinggi.
5.
The Visionary
Ini berarti bahwa sebuah usaha yang dibangun oleh seorang visioner biasanya
berdasarkan visi masa depan dan pemikiran pendirinya.
6.
The Analyst
Bermakna bahwa jika kita menjalankan bisnis sebagai seorang analis,
perusahaan kita biasanya memfokuskan pada penyelesaian masalah dalam suatu cara
sistematis.
7.
The Fireball
Sebuah usaha yang dimiliki oleh si Bola Api ini biasanya dioperasikan
dengan penuh hidup, energi dan optimisme.
8.
The Hero
Bermakna bahwa kita memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam
memimpin dunia dan bisnis kita melalui segala macam tantangan
9.
The Healer
Jika kita adalah seorang 'penyembuh', kita bersifat pengasuh dan penjaga
keharmonisan dalam usaha kita
Temperamen/Watak yang melekat pada seorang wirausaha
adalah :
1.
Keyakinan, kemandirian, individualitas dan optimisme
2.
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,mempunyai dorongan kuat, energik dan
inisiatif
3.
Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan
menyukai tantangan
4.
Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain,
menanggapi saran dan kritik
5.
Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6.
Pandangan ke depan perspektif[4]
D. Pembawaan
dan Kewirausahaan
Sebagaimana dalam teori kewirausahaan,
yaitu teori genetis, teori ini mengatakan bahwa wirausahawan dapat sukses
karena adanya keturunan atau darah wirausaha. Dalam situasi dan kondisi apapun,
dalam keadaan bagaimanapun serta ditempatkan dimanapun, sekali waktu akan
muncul juga sebagai wirausahawan. Penelitian yang dilakukan oleh McClelland
(1961) di Amerika serikat menunjukkan bahwa 50% pengusaha yang menjadi sampel
penilitannya (diambil secara acak) berasal dari keluarga pengusaha (Muhandri,
2002). Hal yang sama juga terjadi dalam penelitian Sulasmi (1989) terhadap 22
orang pengusaha wanita di Bandung, menunjukkan bahwa 55% pengusaa tersebut
memiliki keluarga pengusaha (orang tua, suami, atau saudara pengusaha).
Perkembangan yang terjadi di masyarakat
Indonesia menyebutkan bahwa wirausahawan yang sukses pasti (probabilitas
suksesnya tinggi) adalah dari golongan keturunan Cina, sedangkan dari kalangan
pri bumi probabilitas suksesnya relatif rendah. Hal ini terjadi karena bangsaCina
merupakan bangsa yang secara turun temurun mempunyai jiwa wirausaha yang
tinggi. Bangsa ini sangat kreatif dan inovatif, sehingga mampu melihat
peluang-peluang usaha yang mendatangkan banyak uang. Setiap aktifitas disikapi
secara positif untuk menjadi peluang usaha yang dapat menghidupi. Selain itu
bagsa Cina mampu melihat peluang, tetapi juga mempunyai kemampuan yang hebat
dalam perencanaan keuangan.[5]
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam ilmu kewirausahaan sendiri, ada
beberapa teori yang kita kenal diantarnya, teori genetis yang merupakan teori
yang beranggapan bahwa seorang
wirausahawan dilahirkan dari pembawaan keluarganya, teori sosial yang
beranggapan bahwa serang wirausahawan itu dibentuk atau lahir dari pengaruh
sosial, teori selanjutnya yang dikenal dengan teori ekologis beranggapan bahwa
seorang wirausahwan itu lahir dari bakat-bakat yang dibawa sejak lahir (berasal
dari keluarga) dan didukung oleh lingkungan sosialnya (gabungan dari teori
genetis dan sosial).
Dari penjelasan diatas, juga dapat
disimpulkan bahwa menjadi seorang wirausahawan yang baik (sukses) ada beberapa
hal yang patut kita pahami, mulai dari sikap, pengetahuan, sampai kemampuan
psikomotoriknya. Ada beberapa hal sifat yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan, mulai dari sikap percya diri yang tinggi sampai keberanian untuk
menanggung risiko yang telah diambil.
B. SARAN
Untuk menjadi seorang
wirausahawan yang sukses dalam menghadapi persaingan pasar, sebaiknya kita
memahami terlebih dahulu konsep dasar dari wirausahawan itu sendiri, mulai dari
memahami teorinya, sifat yang mesti dimiliki sebagai seorang wirausaha, serta bagaimana
seharusnya kita bersikap, dalam menghadapi interaksi dengan bawahan, baik
temperamen maupun kepribadian kita sendiri.